out of the box

Jumat, 01 April 2011
Rumusnya gampang: kalau strategi Anda mau out of the box, maka ide-ide yang Anda kumpulkan untuk membangun strategi tersebut haruslah dipungut dari industri lain yang nun jauh di sana. Singkatnya: Think Beyond Your Industry (TBYI). Makin jauh makin oke.
 
Kalau Anda perusahaan B2B (business to business) belajarlah dari praktik yang dilakukan perusahaan B2C (business to consumer). Kalau Anda menekuni industrial good, banyaklah cari ide di industri consumer good. Kalau Anda bertempur di manufacturing industry, banyaklah menggali ide-ide dari service industry. Atau Anda jualan traktor atau produk hitech yang mekanistik dan boring, carilah ide dari dunia fashion atau entertainment yang funky dan cool.

BreadTalk sukses menjadi talk of the town pada saat pertama kali meluncur di pasar karena kejeliannya melakukan TBYI, yaitu mengambil ide-ide bisnis nggak lumrah dari industri fesyen dan otomotif. Kalau Anda ke gerai BreadTalk di Mal Kelapa Gading atau Mal Pondok Indah, maka Anda akan mendapati gerai tersebut tak seperti layaknya toko roti. Yang Anda dapati adalah semacam bread boutique yang ditata apik layaknya butik-butik merek top seperti Guci, Armani, atau Guess.

BreadTalk juga mencuri ide dari operasi bengkel untuk konsep open kitchen-nya. Kita tahu di bengkel, "atraksi" bongkar pasang mesin sengaja ditaruh di depan untuk menarik pelanggan. Itu asal-muasal kenapa dapur dan "atraksi" pembikinan roti menjadi "etalase" di gerai-gerainya. "We consider the kitchen as the canvass for work of arts, and the chefs and bakers are the artist," begitu kata Annual Report BreadTalk tahun 2004.

TBYI-nya Zara lain lagi. Saya yakin Anda nggak tahu bahwa ide bisnis yang mengantar Zara mencetak sukses justru datang dari tukang buah-sayur. Lho kok bisa? Zara jualan produk-produk fesyen kelas atas seperti layaknya menjual buah-sayur yang sekarang disajikan, 'besok' sudah basi. "In fashion, stock is like food. It goes bad quick". Sukses Zara bertumpu pada ide dasar bahwa mode seperti layaknya buah-sayur cepat basi, karena itu harus terus diperbarui.

Dengan ide dasar ini, rumus sukses Zara ada dua: pertama memperpendek lifecycle model baju rancangannya. Kedua, memproduksi setiap model rancangan dalam jumlah terbatas. Rumus inilah yang menyebabkan gerai-gerainya selalu dipenuhi kaum hawa yang rela menyemut membentuk antrian panjang untuk mendapatkan koleksi-koleksi terbaru Zara. Telat sedikit, pupuslah kesempatan untuk mendapatkan koleksi terbaru, karena memang diproduksi terbatas. Antri atau nggak dapat seumur-umur. "Now or Never!!!" Kata Elvis Presley.

Saya punya video pembukaan Apple Store di kawasan glamor Ginza Tokyo tahun 2003. Kalau Anda melihat video tersebut Anda pasti akan kaget bukan main karena di situ digambarkan bagaimana orang yang ingin membeli iPod atau iMac harus rela antre lebih dari 2 kilometer, antrean toko terpanjang sejauh yang saya tahu. Kenapa? Salah satu daya tariknya adalah tampilan Apple Store-nya sendiri yang unik, tampil beda, dan fresh secara konsep. Mau tahu bagaimana Steve Jobs mendapatkan idenya? Idenya datang dari gerai butik-butik super mahal seperti Louis Vitton, Hermes, atau Prada. Sekali lagi Apple menjual produk-produk hitech tapi dengan menggunakan pendekatan yang fun, eksklusif, dan entertaining yang idenya diambil dari dunia fesyen.
 
 

Dalam beberapa seminar atau pekerjaan consulting, saya sering mendapat keluhan dari para manajer yang suntuk karena merasa otaknya sudah buntu. No room for creativity, no room for innovation, no room for breakthrough idea. Kenapa keluhan itu muncul? Saya menemukan, karena mereka umumnya terpaku melihat strategi dan gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh pemimpin pasar. Atau paling banter melihat praktik-praktik yang dilakukan oleh world's best practice di industri tersebut untuk kemudian ditiru atau di-benchmark. Inilah yang kemudian memicu produk atau strategi yang me-too. Mereka selalu bilang, "Ah... teori!!!". Ide-ide bisnis cemerlang itu hanya ada di buku-buku laris yang menina-bobokan.

Di dalam hati saya bilang, "Mungkin Anda kuper, kayak katak dalam tempurung, kurang gaul!!!" Anda masih terkungkung pada praktik bisnis dan strategi yang eksis di industri Anda. Padahal untuk mendapatkan ide-ide cemerlang yang bahkan tak terpikirkan oleh pesaing, sesekali Anda harus mencarinya jauh di luar batas-batas industri Anda. Semakin jauh akan semakin bagus karena itu berarti akan jauh dari radar pengamatan pesaing Anda.

Saya selalu bilang bahwa yang namanya ide bisnis itu tidak ada habisnya digali. Kuncinya tinggal kita mau bercapek-capek mencari ide-ide yang fresh, kreatif, dan cool itu atau tidak. Pertama cari ide-ide itu di dalam industri Anda. Kedua, kalau memang sudah mentok nggak ada ide lagi, carilah di jauh di luar industri Anda. Ingat satu hal ini: "Appreciate fresh and uncommon ideas. Look beyond your definition of a category."
Baca selengkapnya »
 

Popular Posts

Copyright © MAKASSAR MOTIVATOR All Rights Reserved • Design by Dzignine
best suvaudi suvinfiniti suv